Kehidupan Kampus
STT MTS merupakan sekolah tinggi teologi yang membentuk dan memperlengkapi para perintis jemaat yang misioner, menjalankan Amanat Agung secara holIstik dan komprehensif dan bertanggung jawab serta berwatak kristiani aktif dan kreatif.
Transformasi Hati Melalui Kehidupan Kampus
Seluruh aspek kehidupan di dalam kampus dan asrama, yang meliputi perkuliahan, pembinaan, praktik pelayanan, komunitas maupun istirahat, semuanya diarahkan untuk membentuk hati yang mengasihi Tuhan, sesama dan pelayanan untuk hormat kemuliaan Tuhan dan perluasan KerajaanNya.

Ibadah
Mahasiswa dilatih untuk bertekun dalam membaca Alkitab 3-4 pasal setiap hari dan berdoa, baik secara pribadi maupun berkelompok. Mahasiswa juga dilatih untuk ikut kebaktian Kapel bersama Staf API Indonesia setiap hari Senin dan hari Rabu.

Kerja Praktis
Mahasiswa dilatih untuk memasak, membersihkan lingkungan kampus dan asrama, baik secara mandiri maupun berkelompok.

Studi Mandiri
Mahasiswa diberikan waktu untuk mengerjakan tugas-tugas dan menggali materi-materi perkuliahan pada malam hari pkl. 19.00 – 21.30 WIB di ruangan yang telah disediakan dengan tenang dan tertib.
Natal
Setiap tahun, mahasiswa STT MTS merayakan Natal dengan semangat kasih dan pelayanan. Sebagai bagian dari perkuliahan, mereka terlibat dalam kegiatan Natal yang meliputi kunjungan ke panti asuhan, pelayanan masyarakat, dan acara seni.
Melalui perayaan ini, mahasiswa tidak hanya merayakan Natal secara ritualistik, tetapi juga memahami makna sejati kasih dan pengorbanan. Acara ini membentuk hati mereka, mengajarkan nilai-nilai mengasihi Tuhan, sesama, dan masyarakat.
Dengan melibatkan diri dalam kegiatan ini, mahasiswa STT MTS menjalani pembelajaran yang mendalam tentang kepedulian dan persaudaraan, menciptakan suasana penuh kasih dalam kampus mereka.
Seminar
Dalam seminar, mahasiswa belajar tentang nilai-nilai agama, masalah sosial, dan cara memberi pelayanan kepada orang lain. Mereka berdiskusi dengan para pakar dan sesama mahasiswa, memperdalam pemahaman mereka.
Seminar juga mengajarkan keterampilan sosial seperti mendengarkan dengan empati dan bekerja sama dalam kelompok. Ini membantu mereka mengembangkan sikap rendah hati dan kerjasama.
Partisipasi dalam seminar memperluas pandangan mereka dan membantu mereka mengerti pentingnya kasih Tuhan dalam hidup sehari-hari. Seminar bukan hanya tentang belajar, tetapi juga membentuk hati mereka untuk mengasihi Tuhan dan sesama manusia dengan lebih baik.

